
Bandung, Jumpaonline – Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengadakan pameran foto jurnalistik yang bertajuk “Nawasena”, pada Jumat, 12 Mei 2023 hingga Minggu, 14 Mei 2023 di Plaza Saparua, Jln. Banda No. 28 Kota Bandung.
Septianjar Muharam, Ketua Pelaksana, mengatakan, latar belakang diadakannya pameran foto ini untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Namun, melihat banyak anggota PFI dari generasi 2018 sampai 2023 menyimpan banyak foto yang tidak banyak orang ketahui mengenai wajah pendidikan di Indonesia, akhirnya menjadi alasan utama diadakannya acara pameran foto jurnalistik ini.
“Kenapa kita mengambil isu pendidikan? Dari obrolan di tongkrongan sebenernya. Salah satu teman kita, dia motret sekolah di Cianjur. Jembatannya hanyut, banjir besar, sekolahnya bobrok, dan aksesnya susah. Aku sendiri mengambil foto, di Garut waktu itu, akses susah, fasilitas kurang memadai, terhambat bencana atau medan. Jadinya ini isu yang menarik untuk diangkat, apalagi ada COVID-19 di tahun 2020 sampai 2022 awal,” pungkas Septianjar.
Pameran tersebut mengusung tema, Catatan Visual Wajah Pendidikan di Jawa Barat, dari tahun 2018 sampai 2023, yang identik dengan masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat. Alasannya, hendak memberi tahu masyarakat, bagaimana kondisi pendidikan di Jawa Barat pada masa jabatan beliau.
“Kenapa ngambilnya masa itu, ya karena Ridwan Kamil gubernur pada masa itu. Siapapun gubernurnya, ya pada periode itu kita publish. Jadi karena kebetulan saja, gubernurnya Ridwan Kamil,” lanjut Septianjar.
Syauqi Kinan, dari KMJ (Keluarga Mahasiswa Jurnalistik) Unisba, memaparkan, konsep pameran yang diusung oleh PFI ini berbeda dengan pameran-pameran yang pernah ia kunjungi sebelumnya, yakni mengenai pendidikan. Ia menyinggung, bahwa pendidikan secara umum di Indonesia, masih banyak memiliki ketimpangan dalam beberapa aspek, entah fasilitas pendidikan, honor, guru-guru, dan lain sebagainya.
“Konsep yang dibawa PFI hari ini jelas berbeda dari yang pernah aku ikuti sebelumnya, mengangkat dunia pendidikan. Di mana, secara umum di Indonesia seperti fasilitas-fasilitas pendidikan yang masih belum layak, guru-guru yang masih kurang honornya. Akan tetapi, mereka tetap bersemangat untuk melanjutkan proses belajar mengajar,” ucap Syauqi.
HAIDAR ALI
Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor : SIFA AINI ALFIYYAH