Potret penampilan monolog dari karya Putu Wijaya berjudul “Guru” pada Panggung Sastra hari Sabtu, 29 Oktober 2022 di Auditorium Kampus II Unpas Tamansari. (R.Sabila Faza Riana/JUMPAONLINE)

Kampusiana, Jumpaonline – Himpunan Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unpas, menyelenggarakan kegiatan Panggung Sastra bertajuk “Menggali Jati Diri Melalui Bahasa dan Sastra” pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di Auditorium Kampus II Unpas, Tamansari. Kegiatan tersebut menyajikan sepuluh penampilan diantaranya monolog, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, hingga teatrikal.

Budi Santoso, Ketua Pelaksana menjelaskan, Panggung Sastra digelar untuk mengembalikan nilai-nilai sastra pada mahasiswa PBSI serta memfokuskan minat dan bakatnya. Tak hanya itu, Panggung Sastra juga bertujuan untuk mengenalkan dan menguatkan identitas mahasiswa PBSI.

“Diadakannya Panggung Sastra pada mulanya berasal dari keresahan saya karena minimnya wadah sastra bagi mahasiswa PBSI, sedangkan potensi-potensi mahasiswa akan sayang banget kalau hanya dipublikasikan di media sosial,” ujar Budi.

Pada mulanya, Media Seni Mahasiswa (Mesema) menjadi nama yang digunakan dalam kegiatan serupa yang pernah dilaksanakan sebelumnya, sampai akhirnya diubah menjadi Panggung Sastra. Perubahan nama dilakukan untuk mempersempit ruang lingkup seni yang terlalu luas, juga untuk menguatkan identitas sastra.

Selain itu, tidak ada tema khusus bagi setiap mahasiswa yang menyajikan penampilan. Bagi Budi, setiap penampilan yang disajikan merupakan karya yang memiliki makna dan harus diapresiasi tanpa penghakiman. Ia juga berharap agar mahasiswa dapat lebih berani dalam menampilkan karya-karyanya.

“Harapan saya, mahasiswa lebih berani dalam menampilkan karyanya, karena kegiatan ini untuk mahasiswa agar dapat mewadahi karya dan kreativitas mereka dalam hal sastra,” kata Budi.

Azriel, mahasiswa prodi Pendidikan Matematika, mengapresiasi penampilan yang disuguhkan selama acara. Menurutnya, sumber daya manusia di prodi PBSI sangat berbakat, sehingga membuatnya seperti melihat sebuah perlombaan.

“Saya kayak melihat perlombaan, meskipun ini sebenernya kayak pentas seni dari mahasiswa lagi. Mungkin karena anak-anak PBSI berbakat semua dan sesuai minatnya dengan kegiatan yang dibuat oleh himpunan,” pungkas Azriel.

R.SABILA FAZA RIANA

Editor: ALISYA NUR FACHRIZA    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *