Deden Ramdan, Wakil Rektor III Universitas Pasundan memberikan penghargaan kepada salah satu seniman di Tanah Pasundan dalam acara penutupan Pasanggiri Seni Sunda ke-14 yang diadakan oleh Lingkung Seni Mahasiswa (Lisma) pada Sabtu, 18 Maret 2017 di Aula Unpas Tamansari. (Mahdi Turuy / JUMPAONLINE)
Deden Ramdan, Wakil Rektor III Universitas Pasundan memberikan penghargaan kepada salah satu seniman di Tanah Pasundan dalam acara penutupan Pasanggiri Seni Sunda ke-14 yang diadakan oleh Lingkung Seni Mahasiswa (Lisma) pada Sabtu, 18 Maret 2017 di Aula Unpas Tamansari. (Mahdi Turuy / JUMPAONLINE)

Tamansari, JumpaonlineAcara Pasanggiri Seni Sunda ke-14 yang diadakan oleh Lingkung Seni Mahasiswa (Lisma) dari 13 s.d. 18 Maret 2017, berakhir hari ini pada Sabtu,18 Maret 2017 di Aula Unpas Tamansari. Rangkaian acara ini berupa pembacaan kategori pemenang lomba tari tradisi tunggal dan rampak, tari jaipong dan anggana sekar, serta  maca sajak sunda, selain itu ada juga penampilan hiburan dari para seniman dan penghargaan untuk para seniman di Tanah Pasundan.

“Pemberian penghargaan bukan hanya untuk para seniman tetapi kita melihat konsistensi orang-orang terhadap kebudayaan Sunda,” ujar Seli Merseliani selaku ketua pelaksana.

Menurut Asep Sumekar Januar, salah satu alumni Lisma angkatan ke-7, pemberian penghargaan kepada seniman ini memang suatu hal yang baru di Pasanggiri Sunda ke-14, dikarenakan Unpas memiliki motto salah satunya “jembar budayana”. Hal ini bukan sekedar memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap para tokoh, tetapi untuk para seniman Sunda khusunya di Tanah Pasundan karena sudah jarang budaya Sunda dipedulikan oleh para mahasiswa.

Saha urang, urang sunda! saha maneh, urang sunda! Janganlah kita malu untuk berbudaya Sunda karena budaya Sunda adalah budaya adiluhung,” tambahnya.

Alifia Titan Khalilia  Juara 1 kategori tari jaipong tingkat SMP, mengatakan bahwa pemberian penghargaan tersebut sangat bagus dan memberikan harapan kepada para peserta untuk menjadi lebih baik dan terus berkarya.

“Di Indonesia sendiri sudah banyak budaya, khususnya Sunda tetapi sudah digantikan oleh budaya asing,” tambahnya.

Senada dengan Alifia, Ro’fah Syahidah Juara Harapan 1 maca sajak Sunda mengatakan acara Pasanggiri Sunda ini seru dan luar biasa khususnya untuk peserta, selain itu bisa memotivasi peserta untuk mengasah bakat dalam acara seperti ini.

 

RAHAYU FUSFITA SARI

Anggota Muda LPM Jumpa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *